Total Tayangan Halaman

Selasa, 19 Mei 2015


Job Sheet
KEGIATAN OBSERVASI
PELEPASAN, PEMERIKSAAN, DAN PEMASANGAN POROS PROPELLER PADA UNIT KENDARAAN TOYOTA KIJANG K40 DAN K50

Tanggal: 8 Febuari 2015
Lokasi: Agria Sejati Motor,Jakarta Pusat.

Pelaksana/kelompok:

- Tito Prakoso
- Rizki Azi SN
- Syahrul Ramadhan
- Albert
- Farhan Ferdiansyah
- Stanislaus Yoga
- M Rifaldi
- M Farhan
- Qowi A


Landasan teori :
Pengertian Propeller Shaft
Propeller Shaft yaitu salah satu bagian sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk meneruskan putaran dan daya mesin dari transmisi ke differensial dengan variasi perubahan sudut yang selalu terjadi pada poros tersebut saat memindahkan putaran dan daya. Pada kendaraan kendaraan tipe FR (Front engine rear drive) dan FWD/AWD (Four wheel drive), untuk memindahkan tenaga mesin dari transmisi ke differensial, diperlukan propeller shaft atau sering juga disebut sebagai drive shaft. Panjang pendeknya propeller shaft tergantung darii panjang kendaraan. Pada kendaraan yang oanjang, propeller dibagi menjadi beberapa bagian untuk menjamin supaya tetap dapat bekerja dengan baik. Transmisi umumnya terpasang pada chassis frame, sedangkan differential dan sumbu belakang (rear axle) disangga oleh suspensi sejajar dengan roda belakang. Oleh sebab itu posisi differential terhadap transmisi selalu berubah  ubah pada saat kendarran berjalan, sesua dengan permukaan jalan dan ukuran beban. Propeller shaft dibuat sedemikian rupa agar dapat memindahkan tenaga dari transmisi ke differential dengan lembut tanpa dipengaruhi akibat adanya perubahan  perubahan tadi. Untuk tujuan in universal joint dipasang pada setiap ujung propeller shaft, fungsinya untuk menyerap perubahan sudut dari suspensi. Selain itu sleeve yoke bersatu untuk menyerap perubahan antara transmisi dan differential.

Fungsi Propeller Shaft
Fungsi propeller shaft ada 2, yaitu :
Untuk memindahkan atau meneruskan tenaga dari transmisi ke differential.
untuk meneruskan dan menyalurkan tenaga ke differensial pada saat bergerak naik dan turun dengan lembut, sehingga memberikan kenyamanan dalam berkendara.
2.3 Jenis  jenis Propeller Shaft
Kendaraan dapat berjalan atau bergerak karena ada sistem yang memindahkan tenaga dari mesin ke roda  roda. Kendaraan ditinjau dari sistem pemindah tenaganya dikelompokan menjadi beberapa tipe atau jenis, yaitu :
Front engine Rear Drive (FR)
Kendaraan dengan mesin di depan dan mengerakkan roda belakang dinamakan tipe Front Engine Rear Drive (FR). Komponen  komponen sistem pemindah tenaganya meliputi kopling (clutch), transmisi (transmission), driver shaft atau propeller shaft, differential, rear axle dan roda (wheel).
Front Engine Front Drive (FF)
Kendaraan dengan mesin di depan dan menggerakkan roda depa dinamakan tipe Front Engine Front Drive (FF). Komponen  komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission), differential, front axle dan rpda (wheel).
Rear Engine Rear Drive (RR)
Kendaraan dengan meisn di belakang dan menggerakan roda belakang dinamakan tipe Rear Engine Rear Drive (RR). Pemindah tenaga kendaraan tipe ini sama dengan tipe Front Engine Front Drive (FF).  Komponen  komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission), differential, rear axle dan roda (wheel).
Four Wheel Drive (FWD)
Kendaraan dengan mesin menggerakkan roda depa dan roda belakang dinamakan tipe Four Wheel Drive atau All Wheel Drive (FWD atau 4WD atau AWD). Komponen  komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission), transfer, dan terbagi menjadi dua. Pertama ke front drive shatf (front propeller shaft), front differential, front axle dan roda depan (front wheel), sedangkan yang kedua ke rear drive shaft, rear differential, rear axle dan roda belakang (rear wheel).

2.4 Komponen Propeller Shaft
Propeller Shaft merupakan salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk meneruskan putaran dan daya meisn dari transmisi ke differensial dengan variasi perubahan sudut yang selalu terjadi pada poros tersebut saat memindahkan putaran dan daya. Panjang pendeknya propeller shaft tergantung pada panjang kendaraan. Pada kendaraan yang panjang, propeller dibagi menjadi beberapa bagian untuk menjamin supaya tetap dapa bekerja dengan baik.
Suspensi kendaraan mengakibatkan posisi differensial selalu berubah  ubah terhadap transmisi, sehingga propeller harus dapa menyesuaikan perubahan sudut dan perubahan jarak, agar tetap mampu meneruskan putaran dengan lancar. Mekanisme atau komponen tersebut adalah Universal Joint atau sering disebut U-joint.





Gambar 2.4.1 Konstruksi Propeller Shaft


Perkakas/instrumen :
Poros propeller jenis Hotchkiss drive
Poros propeller jenis Two piece propeller shaft
Universal joint jenis cross and roller
Universal joint jenis ball and trunnion
Universal joint jenis constant velocity
Baji tirus / penyetel sudut poros propeller
Alat yang digunakan :
Palu tembaga
Seal tape / isolasi
Ragum
Pelapis ragum
External / internal circlip plier
Punch / penitik
Socket wrench set
Combination wrench set
Grease gun adaptor low pressre
Obeng +/-
Roller remover
Penyangga / Jack stand
Crocodile jack / dongkrak buaya
Drive angle gauge / alat ukur sudut poros propeller
Kabel baja
Dial tester indicator
Spesial Tool :
SST : 09325-20010
SST : 09332-25010


Keselamatan kerja :
Demi menjaga keselamatan dan kesehatan kerja, pakaian praktek dan sepatu dikenakan dengan benar.
Menggunakan Pelindung kepala dengan Baik dan Benar
Tempat kerja disiapkan dengan baik dan jauh dari bahaya kebakaran.
Benda kerja disiapkan dengan benar.
Lembar kerja Poros Propeller disimak oleh siswa, dengan pembagian kelompok dilakukan oleh guru, 1 kelompok 4 orang siswa.


Langkah / proses :
Melepas Poros Propeller :

1.LEPAS POROS PROPELLER DARI DIFFERENTIAL
Buatlah tanda pada kedua Flens
Lepas Baut dan mur.

2.LEPAS POROS PROPELLER DARI TRANSMISI
Tarik yoke dari transmisi.
Pasang SST pada transmisi, untuk mencegah penetesan oli. (SST: 09325-20010)

3.PEMERIKSAAN POROS PROPELLER
PERIKSA POROS PROPELLER DARI KERUSAKAN ATAU KEBENGKOKAN. (Kebengkokan maksimum 0,8 mm. Bila kebengkokan lebih besar dari nilai maksimum, gantilah poros)

4.PERIKSA BANTALAN SPIDER
Periksa bantalan spider dari keausan atau kerusakan.
Periksa gerak bebas aksial bantalan spider dengan memutar yoke sambil menahan kuat poros propeller.

5.PENGGANTIAN BANTALAN SPIDER
BUATLAH TANDA PADA POROS DAN FLENS ATAU YOKE

6.LEPAS SNAP RING
Pukul sedikit luncuran luar bantalan masuk.
Menggunakan dua obeng, lepas empat snap ring dari alurnya.

7.LEPAS BANTALAN SPIDER
Menggunakan SST, tekan bantalan keluar dari poros propeller. (SST : 09323-25010)
Jepitlah luncuran luar bantalan pada ragun dan pukul poros propeler dengan palu.
Pasang dua luncuran luar bantalan pada spider.
Menggunakan SST, tekan bantalan keluar dari yoke. (SST : 09332-25010)
Jepitlah luncuran luar bantalan pada ragun dan pukul-lah yoke dengan palu.

8.PASANG BANTALAN SPIDER
Oleskan gemuk pada spider dan bantalan
Tepatkan tanda pada yoke dan poros.
Pasang spider baru pada yoke.
Menggunakan SST, pasang bantalan baru pada spider. (SST : 09323-25010)
Menggunakan SST, setel kedua bantalan, sehingga alur snap ring pada posisi maksimum dan sama lebar. (SST : 09332- 25010)

9.PASANG SNAP RING
Pasang dua snap ring dengan ketebalan yang sama yang memberikan gerak bebas 0  0,05 mm.
Menggunakan palu plastik, pukul yoke sampai tidak ada lagi celah antara luncuran luar bantalan dan snap ring.

10.PERIKSA BANTALAN SPIDER
Periksa, bahwa bantalan spider berputar dengan lembut.
Periksa kebebasan aksial bantalan spider. (kebebasan aksial bantalan spider : kurang dari 0,05 mm)
PEMASANGAN POROS PROPELLER


11.PASANG POROS PROPELLER PADA TRANSMISI
Lepas SST dari transmisi. (SST  09325- 20010)
Masukan yoke poros propeler ke dalam transmisi.

12.PASANG POROS PROPELER PADA DIFFERENTIAL
Tepatkan tanda pada flens dan pasangkan poros propeller dengan empat baut, cincin pegas dan mur.
Kencangkan baut dan mur. (Momen : 430 Kg-cm)


Evaluasi:
Dengan melakukannya kegiatan Pelepasan, Pemeriksaan, dan Pemasangan Poros Propeller pada unit kendaraan Toyota Kijang K40 dan K50. kita dapat lebih mengetahui komponen-komponen yang terdapat pada Poros Propeller.Selain itu juga kita dapat lebih memahami bagaiman cara kerja dari poros propeller karna secara real melihat tampak komponen-komponennya, dan dapat mengetahui bagaiman cara perawatan dan pemeriksaannya.



Berikut video hasil observasi:







Pemeriksaan Poros Propeller


Propeller shaft atau dikenal dengan istilah por propeller ini digunakan pada kendaraan tipe FR (Front Engine, Rear Drive),  yang artinya adalah mesin berada di depan dan putaran mesin diteruskan untuk memutar roda belakang.Kendaran yang bertipe FR ini umumnya adalah truk dan container. Sedangkan ada juga beberapa bus yang bertipe FR, tapi lebih banyak bus yang menggunakan sistem pemindah daya RR. Maksud dari RR adalah mesin di belakang dan tenaga putar mesin diteruskan ke roda belakang.  Fungsi dari poros propeller adalah meneruskan putaran dari transmisi ke gardan (poros roda belakang). Karena kondisi jalan yang tidak selalu rata, maka poros roda belakang akan bergerak naik dan turun oleh kerja dari suspensi di roda belakang tersebut. Dengan demikian poros propeller tidak hanya meneruskan putaran, tapi harus mampu mengikuti gerak dari poros roda belakang yang naik dan turun. Sebab bila poros propeller tidak bisa mengikuti gerak naik turun dari poros roda belakang, akibatnya poros propeller ini bisa patah atau bengkok. Selain itu penerusan putaran menjadi tidak baik.

Pemeriksaan poros propeller ini hanya terdiri atas 2 pemeriksaan yaitu pemeriksaan kebengkokkan dan pemeriksaan kondisi universal joint tersebut. Dalam hal ini dibutuhkan peralatan v – blok dan dial indicator sebagai pengukur kebengkokkan poros propeller. Langkah pemeriksaannya adalah di bawah ini:

Pemeriksaan kebengkokkan

  1. Letakan poros propeller pada v- blok seperti pada gambar.
  2. Lalu setting dial indicator untuk pengukuran dengan menekan bagian tengah dari poros propeller.
  3. Putar poros propeller secara perlahan hingga satu putaran, sambil membaca pergerakan jarum di dial indicator tersebut.
  4. Jika hasil pengukuran lebih dari 0,8 mm, maka poros propeller sudah terlalu bengkok dan harus diganti.
Pemeriksaan kebengkokkan



Pemeriksaan universal joint

  1. Lakukan penarikan atau penekanan seperti pada gambar kea rah maju atau mundur dari universal joint di poros propeller. Lakukan hal ini sambil menahan poros propeller.
  2. Rasakan apakah terjadi gerakan pada universal joint yang menunjukkan bahwa sambungan dari universal joint kendor. Jika terasa bisa ada gerakkan antara universal joint dengan poros propeller, maka bearing pada universal joint sudah rusak.
  3. Perbaikannya adalah membongkar universal joint tersebut dan mengganti bearingnya. Pembongkaran universal joint ini membutuhkan peralatan khusus yang bernama tracker, sehingga pembongkaran tidak merusak atau membuat lecet pada bagain dari universal joint.
Pemeriksaan universal joint

Kerusakan pada poros propeller shaft akan dirasakan dengan getaran pada body mobil. Dan dampak paling buruknya adalah baut – baut sambungan dari poros propeller ke gardan bisa patah. Di jalan ibukota Jakarta pernah terjadi peristiwa sebuah truk terbakar, akibat adanya percikan api yang ditimbulkan karena poros propelernya patah dan terseret di jalan. Sebagaimana anda ketahui juga bahwa tangki bahan bakar truk sangat dekat dengan poros propeller. Memang kejadian ini sangat langka terjadi, tapi kerusakan poros propeller ini tidak bisa dianggap remeh. Sebab keselamatan pengendara dan penumpang menjadi taruhannya. Propeller shaft atau dikenal dengan istilah poros propeller ini digunakan pada kendaraan tipe FR (Front Engine, Rear Drive),  yang artinya adalah mesin berada di depan dan putaran mesin diteruskan untuk memutar roda belakang.Kendaran yang bertipe FR ini umumnya adalah truk dan container. Sedangkan ada juga beberapa bus yang bertipe FR, tapi lebih banyak bus yang menggunakan sistem pemindah daya RR. Maksud dari RR adalah mesin di belakang dan tenaga putar mesin diteruskan ke roda belakang.  Fungsi dari poros propeller adalah meneruskan putaran dari transmisi ke gardan (poros roda belakang). Karena kondisi jalan yang tidak selalu rata, maka poros roda belakang akan bergerak naik dan turun oleh kerja dari suspensi di roda belakang tersebut. Dengan demikian poros propeller tidak hanya meneruskan putaran, tapi harus mampu mengikuti gerak dari poros roda belakang yang naik dan turun. Sebab bila poros propeller tidak bisa mengikuti gerak naik turun dari poros roda belakang, akibatnya poros propeller ini bisa patah atau bengkok. Selain itu penerusan putaran menjadi tidak baik.

Pemeriksaan poros propeller ini hanya terdiri atas 2 pemeriksaan yaitu pemeriksaan kebengkokkan dan pemeriksaan kondisi universal joint tersebut. Dalam hal ini dibutuhkan peralatan v – blok dan dial indicator sebagai pengukur kebengkokkan poros propeller. Langkah pemeriksaannya adalah di bawah ini:

Pemeriksaan kebengkokkan

  1. Letakan poros propeller pada v- blok seperti pada gambar.
  2. Lalu setting dial indicator untuk pengukuran dengan menekan bagian tengah dari poros propeller.
  3. Putar poros propeller secara perlahan hingga satu putaran, sambil membaca pergerakan jarum di dial indicator tersebut.
  4. Jika hasil pengukuran lebih dari 0,8 mm, maka poros propeller sudah terlalu bengkok dan harus diganti.
Pemeriksaan kebengkokkan



Pemeriksaan universal joint

  1. Lakukan penarikan atau penekanan seperti pada gambar kea rah maju atau mundur dari universal joint di poros propeller. Lakukan hal ini sambil menahan poros propeller.
  2. Rasakan apakah terjadi gerakan pada universal joint yang menunjukkan bahwa sambungan dari universal joint kendor. Jika terasa bisa ada gerakkan antara universal joint dengan poros propeller, maka bearing pada universal joint sudah rusak.
  3. Perbaikannya adalah membongkar universal joint tersebut dan mengganti bearingnya. Pembongkaran universal joint ini membutuhkan peralatan khusus yang bernama tracker, sehingga pembongkaran tidak merusak atau membuat lecet pada bagain dari universal joint.
Pemeriksaan universal joint

Kerusakan pada poros propeller shaft akan dirasakan dengan getaran pada body mobil. Dan dampak paling buruknya adalah baut – baut sambungan dari poros propeller ke gardan bisa patah. Di jalan ibukota Jakarta pernah terjadi peristiwa sebuah truk terbakar, akibat adanya percikan api yang ditimbulkan karena poros propelernya patah dan terseret di jalan. Sebagaimana anda ketahui juga bahwa tangki bahan bakar truk sangat dekat dengan poros propeller. Memang kejadian ini sangat langka terjadi, tapi kerusakan poros propeller ini tidak bisa dianggap remeh. Sebab keselamatan pengendara dan penumpang menjadi taruhannya. 

Selasa, 13 Januari 2015

nama nama komponen final drive beserta fungsinya


FINAL DRIVE (Penggerak Akhir)


Definisi Dan Pengertian Final Drive (Penggerak Akhir)
Susunan roda gigi penggerak akhir adalah bagian terakhir dari sistem pemindah tenaga yang memindahkan tenaga mesin ke roda belakang. Final drive juga berfungsi sebagai pengurang kecepatan yang biasanya dilengkapi dengan satu atau dua set roda gigi lurus dan pinion boss roda gigi penggerak akhir.
Prinsip yang dipergunakan pada transmisi dimana kecepatan rotasi dikurangi dan momen puntir ( torque ) ditambah oleh sejumlah roda gigi yang dipergunakan pada penggerak akhir.



Bagian bagian final drive/Gardan beserta fungsinya:
  • Final drive terdiri dari dua bagian,yaitu:

1.Final gear yang terdiri dari perkaitan antara drive pinion gear dengan ring gear, yang fungsinya untuk memperbesar momen putar dan merubah arah putaran sebesar 90 derajat.
2.Differentail gear yang terdiri dari perkaitan antara roda gigi- roda gigi pinion gear dengan side gear, yang berfungsi untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan saat kendaraan membelok.


  • KOMPONEN KOMPONEN UNIT FINAL DRIVE/GARDAN




1.Cincin dorong                                               12. Mur penyetel
2.Roda gigi samping(side gear)                      13.Pinion penggerak
3.Roda gigi planet/pinion                                14.Cincin (O ring)
4.(pinion gear)                                    15.Bantalan belakang
5.Tutup bantalan                                            16.Spaser
6.Pengunci mur penyetel                             17.Differential carrier
7.Mur penyetel                                                18.Bantalan depan
8.Baut                                                              19.Penahan oli
9.Plat pengunci                                                20.Perapat oli (oil seal)
10. Bak differential                                          21.Flens penyambung
11.Roda gigi ring (ring gear)                           22.Mur pengikat


  • FUNGSI FINAL DRIVE
1.Membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat kendaraan membelok
2.Mereduksi putaran untuk menghasilkan momen yang besar
3.Merubah arah putaran sebesar 90 derajat terhadap putaran asal.


  • CARA KERJA FINAL DRIVE
1.Pada saat jalan lurus
     Pada saat kendaraan berjalan lurus pada jalan datar tahanan gelinding (rolling resistance) pada kedua roda penggerak (drive gear) relatif sama.
    Bila tahanan kedua poros axle belakang sama (A dan B) Pinion tidak berputar sendiri tetapi ring gear, differential case dan poros pinion berputar bersama dalam satu unit.Dengan demikian, pinion hanya berfungsi untuk menghubungkan side gear bagian kiri dan kanan, sehingga menyebabkan kedua drive wheel berputar pada Rpm yang sama.

2. Pada saat membelok
    Pada saat kendaraanmembelok kekiri, tahanan roda kiri lebih besar dari pada roda kanan.Apabila differensial case berputar bersama ring gear maka pinion akan berputar pada porosnya dan juga bergerak mengelilingi side gear seblah kiri,sehingga putaran side gear sebelaelah  kanan bertambah,yang mana jumlah putaran side gear satunya adalah duakali putaran ring gear.
  Hal ini dapat dikatakan bahwa putaran rata-rata kedua roda gigi adalah sebanding dengan putaran ring gear.
  • PENGERTIAN BACKLASH,PRELOAD,RUN OUT
Backlash adalah kekocakan atau kerenggangan atau jarak bebas perkaitan antara 2 roda gigi.
Pre Load adalah beban awal yang di tanggung oleh unit penggerak sebelum menggerakan unit atau komponen lain.
Run Out atau keolengan yaitu besarnya simpangan pada saat komponen diputar.

  • FUNGSI MINYAK PELUMAS PADA FINAL DRIVE
1. Sebagai pelumas
2.Sebagai penyerap tegangan
3.Sebagai peredam suara

  • AKIBAT YANG TIMBUL APABILA MINYAK PELUMAS PADA FINAL DRIVE HABIS
   Dapat mengakibatkan bagian-bagian yang bergerak lebih cepat timbul panas dan mengalami keausan, Timbul bunyi/suara bisik yang sangat mengganggu.

PETUNJUK DAN SARAN PERBAIKAN DAN PERAWATAN DIFFERENTIAL(GARDAN) MOBIL:


1. Real Axle Housing, bagian ini dapat dikatakan sebagai tumpuan berat muatan mobil, karena letaknya dibagian roda belakang, khusunya pada mobil muatan atau minibus. Pada mini bus jarang ditemukan bagian ini bengkok, kalaupun terjadi bengkok maka hal itu disebabkan oleh tabrakan. Pada truk sering ditemukan bagian ini bengkak. Hal ini disebabkan oleh muatan yang melebihi kapasitan. Bengkoknya bagian ini akan merusak as roda bahkan berusak pula gigi gardan. Untuk menghindari hal ini maka dalam memberikan muatan pada mobil harus memperhatikan kondisi per balakang. Kalau per sampai menyentuh menyentuh differential housing, resiko bengkok sangat besar.
2. Gasket. Sebagai bagian untuk menghambat kebocoran oli gardan bagian ini juga penting. Kalau bocor akan mengakibatkan pelumasan pada gigi gardan tidak sempurna yang buntutnya kerusakan pada gigi gardan. Gunakan gasket standard atau kertas gambar, jangan menggunakan karton tebal.
3. Differntial Carrier. Gigi differential dipasangkan pada bagian ini. Untuk penyetelan ulang atau penggantian gigi baru bagian ini dilepaskan dari differential housing. Setelah dibersihkan dari sisa-sisa oli lalu dipasangkan pada tanggem. Untuk membongkar dan menyetel bagian ini perlu petunjuk khusus.
4. Differential Ring Gear and Drive Pinion gear Kit. Dinamakan kit karena untuk memperbaiki differential cukup dengan mengganti bagian-bagian ini. Pada beberapa merk mobil banyak barang tiruan. Harganya selisih jauh. Walaupun tidak semua barang tiruan itu buruk namun Anda perlu berhati- hati untuk membeli kit ini. Repotnya pula umumnya toko tidak mau menerima kembali gigi yang sudah dicoba, walaupun pada penyetelan masih bunyi. Maka lebih baik membeli yang orisinil. Untuk lebih aman lagi, kendaraan Anda bawah ke bengkel dealer karena mereka akan memasangkan yang orisinil dan memberikan jaminan untuk suatu jangka waktu atau kilometer tertentu. Karena harga kit differential itu mahal maka sangat disarankan untuk tidak mudah memutuskan untuk membongkar kalau mendengar suatu gejala bunyi. Untuk memastikan lebih baik Anda mencoba dengan menjalankan mobil pada jalan datar. Pada kecepatan 40 samapi 80 kilometer/jam, perhatikan; kalau gigi gardan rusak maka pada setiap menambah kecepatan ada bunyi dan waktu melepaskan pedal gas model bunyi pertama hilang dan muncul model bunyi kedua. Bunyi juga bisa disebabkan oleh rusaknya bearing roda dan permukaan ban. Bunyi yang ditimbulkan oleh kedua bagian ini lain dan sangat jelas pada saat kecepatan 80 sampai 100 km/jam gigi transmisi Anda freekan.
Sangatlah penting sebelum membongkar bagian ini, mengadakan penelitian yang saksama. Kurangnya pengalaman bisa mengakibatkan usaha perbaikan tidak menemui hasil yang diinginkan. Maka pemeriksaan penyebab bunyi seperti ban dan bearing roda serta bunyi knalpot perlu diteliti satu persatu. Melanjuti tulisan minggu lalu tentang judul ini maka kita perhatikan kembali urutan gambar minggu lalu.
5. Bagian dari differetian carrier ini untuk mengancing salah sisi dari bearing ring gear. Ulir pada bagian ini memudahkan mintir menyetel bidang singgung dengan drive pinion. Hasil penyetelan dari bagian ini tidak bisa langsung jadi karena kalau tampak bidang yang bersinggungan tidak baik maka penyetelan harus diulangi dari pertama lagi yaitu melepaskan drive shaft. Ini hanya sekedar suatu gambaran singkat rumitnya penyetelan differ¬ential mobil.
6. Kedua bearing yang mengancing drive shaft ini harus diganti kalau waktu membongkar tampak ada titik- titik hitam atau sudah berwarna kehitaman karena dengan tetap menggunakan bearing seperti ini hasil penyetelan yang sudah baik akan berubah menjadi kendor lagi dan mempercepat keausan bahan bearing, akibatnya akan membuat drive shaft maju dan mundur dan merusak bidang singgung antara ring gear dengan drive gear.
7. Oil seal yang terletak di bagian ujung dari dari differential housing ini berfunggi mencegah agar oli tidak habis. Kalau Anda menemukan di sekitas bagian ini ada basah akibat rembesan oli sebaiknya segera mengganti seal baru. Lepaskan propeler shaft dan kendurkan mur yang mengancing drive gear. Untuk melepaskan mur ini harus menggunkan kunci momen. Perhatikan untuk sampai bisa kendur membutuhkan momen berapa kg/cm2. Hal ini penting untuk waktu pemasangan kembali. Kekerasannya harus sama. Karena beda besarnya maka kekerasan pengancingannyapun berbeda. Kalau Anda ragu-ragu sebaiknya bertanya ke dealer merk mobil tersebut.Memesangkan seal ini harus duduk dengan baik dan rata. Bersihkan differential carrier sehingga waktu seal masuk tidak terjadi kebocoran. Boleh juga menggunakan sedikit cairan gasket pada sisi luar dari seal. Pada mobil yang sudah tua, bisa terjadi bahwa walaupun prosedur pemasangan sudah betul tetapi oli tetap bocor. Selanjutnya perlu memperhatikan Universal Joint Flange.
8. Universal joint flange ini adalah bagian yang meneruskan putaran propeler shaft ke differential disampinng itu ia juga berfungsi sebagai penyumbat agar oli tidak keluar. Bagian ini selalu berputar sesuai dengan putaran proper shaft. Walaupun terbuat dari baja ia juga aus termakan oleh seal yang terpasang pada ujung differential carrier. Hal inilah yang menyebabkan oli terus keluar walaupun sudah mengganti dengan seal baru. Untuk mengatasi kondisi seperti ini biasanya montir melepaskan per yang ada pada seal dan mambuatnya menjadi lebih pendek. Sepintas lalu bisa mengatasi tetapi tidak tuntas, karena karet dipaksa menyesuikan dengan bagian yang sudah menyecil. Tindakan yang paling aman tentu dengan mengganti flange baru. Penulis menyrankan lakukan 2 tindakan: Pertama, seal baru pemasangannya tidak tepat pada dudukan seal yang lama. Artinya digeser maju atau mundur sekitar 1 mm. Kedua sisi dalam flange dibuat lebih pendek 1 mm juga atau menempatkan satu ring baja setebal 1 mm (harus ring baja) pada ujung dalam. Tindakan ini juga dimaksudkan untuk menggeser bidang yang sudah aus tidak lagi bersinggungan dengan seal. Dengan tindakan ini hasilnya lebih bagus.
9. Differential pinion atau montir menyebutnya gigi satelit. Gigi ini yang mengatur supaya pada saat mobil menikung kecepatan roda kiri dan kanan bisa saling menyesuikan diri. Roda pada sisi sudut dalam harus lebih lambat putarannya dibandingkan dengan putaran bagian luar. Keausan pada gigi ini biasanya menimbulkan gejala pada saat mobil mau berangkat atau pada saat berjalan kalau mau menambah kecepatan atau memperlambat ada bunyi akibat kelonggaran. Ini bisa disebabkan oleh ausnya as pinion atau specer. Montir biasanya mengatasi dengan mengganti as baru dan memberi lapis lebih tebal pada side gearnya.
10. Mur pengancing drive shaft ini sering kurang diperhatikan. Tidak terlintas untuk memeriksa apakah masih terkancing dengan baik terutama pada mobil muatan. Kalau mur ini kendor akan mengakibatkan drive shaft bergerak maju dan mundur. Akibat dari gerak-nya ini maka terjadilah perubahan bidang singgungan pada ring gear dengan drive shaft. Mula- mula akan terjadi bunyi dengung dan suatu saat bahkan gigi- gigi di dalam differential bisa rontok.Sangat dianjurkan pada truck besar setiap 3 sampai 6 bulan memeriksa kekerasan mur ini dan setiap tahun pada kendaraan ringan. Differntial yang terawat dengan baik bisa bertahan sampai lama dengan sendirinya tidak perlu menguras kantong Anda.

Selasa, 06 Januari 2015

identifikasi komponen komponen unit kopling dan sistem pengoprasian nya


Prosedur Komponen Kopling dan Fungsinya


Kopling (Clutch)


Apakah Kopling (clutch) itu?

Kopling adalah suatu alat yang hanya dapat ditemukan pada kendaraan dengan transmisi manual. Kopling terletak antara bagian belakang mesin dengan ujung depan transmisi.

Apakah fungsi Kopling tersebut?

Kopling mengatur transfer gaya putar/torsi dari mesin ke pemindah daya.

Jika pedal kopling ditekan/diinjak, tidak ada gaya putar yang ditransfer dari mesin ke komponen yang lain dari pemindah daya.

Jika pedal kopling dilepas, gaya putar/torsi dari mesin ditransfer oleh pemindah daya ke roda penggerak.

Seperti yang akan diterangkan pada modul ini, terdapat perbedaan mekanisme yang digunakan antara transmisi otomatis dengan manual dalam mentransfer torsi dari mesin ke pemindah daya.

Bagaimana kopling bekerja?

Prinsip dasar bagaimana kopling bekerja seperti yang diilustrasikan pada gambar berikut ini.

Jika pedal kopling ditekan (diinjak)

Seperti yang ditunjukkan pada gambar 1, poros engkol (crank saft) memutar drive disc dalam kopling. Selama disc yang lain (driven disc) tidak berhubungan dengan drive disc, maka tidak ada torsi yang ditransfer dari mesing ke pemindah daya.


Jika pedal kopling dilepas

Drive disc dan driven disc bersinggungan. Drive disc pada saat ini dapat memutar driven disc yang berhubungan dengan poros input transmisi. Sebagai hasilnya, torsi/gaya putar dari mesin ditransfer melalui kopling ke pemindah daya.


Rangkuman operasi kopling

Pengoperasian pedal kopling dapat memasang atau melepas gaya klem(kempitan) di dalam suatu rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly). Memasang gaya kelem (pedal kopling dilepas/tidak diinjak), memasang gaya putar(torsi) dari poros engkol mesin dilanjutkan ke pemindah daya. Melepaskan gaya kelem (pedal kopling diinjak) mencegah gaya putar (torsi) dari mesin diteruskan ke pemindah daya.

Komponen-komponen dari Kopling (Clutch)

Komponen utama dari kopling mulai dari roda gila (flywheel) adalah sebagai berikut :
·         Driven plate (juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau friction disc/piringan gesek)
·         Clutch pressure plate (plat penekan) dan covernya
·         Clutch release atau throwout bearing
·         Clutch release fork

Komponen-komponen kopling secara bersamaan membentuk rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly).


Komponen utama kopling dan fungsinya

Clutch release mechanism
Mekanisme Pembebas kopling
(Kabel, hubungan atau hidrolik)
Memungkinkan pengendara mengkopling dengan pedal kaki.
Clutch fork
Tuas/garpu kopling
Adalah tuas yang memberi gaya bearing pembebas melawan plat penekan
Pressure Plate
Plat penekan
Plat yang ditekan dengan spring(per) memberi gaya plat kopling melawan roda gila (flywheel)
Clutch disc
Pelat kopling
Piringan gesek yang dipasangkan ke poros input transmisi. Memuat permukaan gesek(kasar) antara roda gila dengan plat penekan.
Flywheel
Roda gila
Memberikan suatu permukaan gesek (kasar) pada plat kopling
Pilot bearing
(ring atau bearing)
Mendukung/menyangga bagian ujung depan dari poros input transmisi


Terdapat bervariasi desain dan bentuk dari komponen-komponen ini, akan tetapi fungsi dari masing-masing adalah sama.

Dua model yang umum dari kopling adalah :

·         Singgle plate clutch (Kopling plat tunggal). Seperti yang ditunjukkan pada gambar 3 halaman 6. Tipe kopling ini umum digunakan pada kendaraan ringan, termasuk kendaraan ringan komersial.
·         Multy plate clutch (kopling multiplat). Digunakan pada kendaraan-kendaraan berat.


Nama-nama lain/alternatif untuk komponen-komponen kopling.

Beberapa komponen kopling dan nama lainnya adalah sebagai berikut :
Clutch housing…………..Bell housing……………………Rumah kopling
Clutch thrust bearing……Clutch throwout bearing………Bearing pembebas
                       kopling
Clutch plate………………Clutch driven plate…………….Plat kopling


Pemeriksaan Kerusakan Komponen Kopling (Clutch)


Ketidakberesan kopling – gejala-gejala yang mungkin timbul

Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly) :

·         Kopling selip pada saat dibebani
·         Bergetar
·         Gerakan kendaraan yang mengejut
·         Suara berisik yang tidak lazim
·         Tidak ada gerakan
·         Suara berisik pada saat pemindahan gigi


Masalah-masalah di lapangan

Pada beberapa kasus pemilik kendaraan berharap hanya mengganti satu atau dua komponen kopling dalam rangka memperbaiki suatu kerusakan.

Walaupun demikian, beberapa pabrik komponen membuat komponen kopling dalam bentuk kopling satu set yang berisi seluruh komponen kopling.

Jika pada situasi ini seluruh komponen dalam kopling set lebih baik diganti dari pada mengganti hanya satu bagian saja.

Suatu hal yang sangat penting secara hati-hati menerangkan hal ini kepada pemilik kendaraan karena mungkin mereka akan mengeluarkan beaya yang lebih banyak untuk mengganti satu set daripada mengganti satu bagian saja. Walaupun hal ini suatu hal yang kurang menguntungkan dari segi ekonomi akan tetapi membeli dan mengganti satu set kopling akan menghasilkan penghematan di masa depan.


Komponen-komponen yang berkorelasi dan item umum dalam perbaikan

Komponen yang biasa berhubungan dalam penggantian kopling adalah sebagai berikut :

·         Pilot bearing (sampai dengan bagian belakang poros engkol mesin)
·         Clutch release atau throwout fork (garpu pembebas kopling)
·         Adjustment rods (tangkai penyesuai/penyetel)
·         Clutch cable (kabel kopling)
·         Clutch pedal pad (injakan pedal kopling) dan clips (jepitan)
·         Clutch pedal pivots (tangkai pedak kopling) dan bushes
·         Tabung hidrolis
·         Oli/cairan hidrolis
·         Pipa/selang hidrolis
·         Buku manual servis
·         Peralatan servis


Penyetelan kopling

Pelanggan/pemilik kendaraan dapat mencari informasi tentang penyetelan kopling.

Sumber yang sesuai mengenai informasi ini tersedia pada buku spesifikasi dan prosedur meliputi :

·         Buku manual bengkel kerja (fotokopi pada halaman yang relevan)
·         Bengkel kerja pada tempat kerja anda
·         Pengalaman pribadi anda
·         Petunjuk dari pabrik atau agen dealernya.http://soo-kurnia.blogspot.com/2011/04/komponen-kopling-dan-fungsinya.html?m=1